RumusHambatan Pengganti Rangkaian Paralel. Karena ada beberapa jalur untuk dilalui, arus yang mengalir mungkin tidak akan sama ketika melalui semua cabang di jaringan paralel. Namun, penurunan tegangan di semua resistor dalam jaringan paralel adalah sama. Resistor secara Paralel memiliki tegangan bersama di atasnya dan ini berlaku untuk semua BerdasarkanHukum I Kirchoff pada rangkaian seri (tak bercabang) berlaku: I = I 1 = I 2 = I 3. Hambatan Paralel. Dua hambatan atau lebih yang disusun secara berdampingan disebut hambatan paralel. Hambatan yang disusun paralel akan membentuk rangkaian listrik bercabang dan memiliki lebih dari satu jalur arus listrik. Susunan hambatan paralel Denganmenggunakan 2 hambatan, lampu menyala agak redup. Dengan menggunakan 3 hambatan, lampu menyala sangat redup. Secara teoriritis seperti telah dibahas di atas bahwa besarnya kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian tergantung pada besarnya hambatan yang terpasang pada rangkaian tersebut. Agar lebih jelas perhatikan contoh berikut Contohrangkaian listrik seri seperti radio, TV, komputer, dan lain sebagainya. Di dalam rangkaian arus seri, jumlah arus listrik yang ada pada setiap titik sama besarnya. Rumusnya adalah: I = I₁ = I₂ = I₃. Besaran hambatan listrik (gambar b) di dalam rangkaian, sama dengan jumlah pada masing-masing hambatan. R= hambatan listrik (Ohm) Pada rangkaian seri dan paralel, ketentuan yang berlaku sebagai berikut: a. Rangkaian Hambatan Listrik Seri. b. Rangkaian Hambatan Listrik Paralel. Jika sebuah hambatan listrik R dihubungkan sumber tegangan (E) yang mempunyai hambatan dalam (r), akan mengalir kuat arus (I) sebesar: cara membuat struktur organisasi kelas yang kreatif dari karton. Hambatan listrik atau yang lebih sering disebut dengan istilah resistor dapat dirangkai satu sama lainnya untuk keperluan mendapatkan nilai hambatan tertentu. Rangkaian hambatan ini dapat mengatasi kebutuhan kita akan nilai – nilai hambatan resistor yang tidak ada di pasaran. Untuk diketahui resistor yang dihasilkan pabrik biasanya hanya untuk nilai – nilai resistansi tertentu saja dengan batas ambang toleransi yang telah ditentukan. Padahal pada prakteknya kita banyak membutuhkan nilai – nilai resistor yang berbeda dengan yang dihasilkan pabrik tersebut. Rangkaian hambatan atau resistor ini dapat kita bagi menjadi tiga macam 3. Rangkaian seri paralel Rangkaian Seri Pada rangkaian seri hambatan listrik atau resistor dihubungkan atau disusun secara berurutan satu sama lainnya seperti pada gambar di bawah ini. Pada rangkain seri ini berlaku ketentuan sebagai berikut. 1. Besarnya kuat arus pada masing masing tahanan resistor akan sama besar I1 = I2 = I3 = I 2. Besarnya beda potensial tegangan listrik pada masing – masing hambatan akan berbeda – beda jika nilai hambatannya berbeda sesuai dengan prinsip hukum ohm. VR1 = I x R1 VR2 = I x R2 VR3 = I x R3 3. Besarnya hambatan total pada rangkaian ini merupakan total penjumlahan dari masing – masing nilai resistor yang terhubung Rtotal = R1 + R2 + R3 Rangkaian Paralel Pada rangkaian hambatan paralel, resistor disusun secara paralel atau sejajar sehingga mempunyai dua ujung yang sama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar rangkaian paralel pada gambar berikut. Pada rangkaian paralel berlaku ketentuan sebagai berikut. 1. Besarnya kuat arus pada masing – masing resistor berbeda – beda bergantung pada besarnya nilai hambatan resistor. I1 ≠ I2 ≠ I3 ≠ I tetapi I = I1 + I2 + I3 2. Besarnya beda potensial atau tegangan pada masing – masing resistor akan sama V R1 = V R2 = V R3 = V Rp 3. Besarnya hambatan total dapat dihitung dengan dengan rumus berikut. Rangkaian Seri Paralel Merupakan gabungan dari rangkaian seri dan paralel. Rangkaian ini juga biasa disebut dengan rangkaian campuran atau rangkaian kombinasi. Salah satu contohnya dapat dilihat pada gambar berikut. Untuk menghitung nilai hambatan total dari rangkaian seri paralel, maka kita dapat menggunakan teori rangkaian seri dan paralel di atas. Biasanya untuk memudahkan perhitungan, didahulukan menghitung rangkaian serinya, kemudian baru dihitung bagian paralelnya. Terakhir lakukan penjumlahan dari rangkaian total keduanyasangat tergantung dari bentuk rangkaian campurannya. Sebagai contoh dapat dilihat gambar berikut. Pada setiap rangkaian elektronika, hampir semua terdapat komponen yang berfungsi sebagai hambatan. Rangkaian hambatan listrik terbagi menjadi seri dan paralel. Namun, keduanya dapat digabungkan menjadi rangkaian seri-parelel, tergantung kebutuhan saja. Hambatan listrik atau resistor mempunyai satuan Ohm dan dilambangkan denganLambang hambatan listrikA. Rangkaian Hambatan SeriRangkaian hambatan seri merupakan rangkaian hambatan yang terpasang secara berurutan atau segaris. Ketika hambatan listrik dirangkai secara seri dan dihubungkan ke sumber tegangan maka besar arus di setiap titik dalam rangkaian tersebut adalah sama. Dengan demikian, semua hambatan pada rangkaian seri menerima arus yang besarnya sama, tetapi tegangannya terbagi di setiap hambatan. Selain itu, pada rangkaian seri apabila terdapat salah satu hambatan putus maka arus listrik tidak dapat yang digunakan untuk menghitung hambatan listrik yang dirangkai secara seri adalah sebagai berikutRumus hambatan seri B. Rangkaian Hambatan ParalelRangkaian hambatan paralel adalah rangkaian yang hambatannya terpasang secara berjajar atau paralel. Pada Hukum Satu Kirchhoff, menyatakan jumlah kuat arus yang mengalir pada masing-masing hambatan adalah sama dengan kuat arus mengalir pada penghantar utama. Jadi, ketika hambatan dirangkai secara paralel dan dihubungkan dengan sumber tegangan maka tegangan pada tiap hambatan adalah sama, tetapi kuat arus yang digunakan untuk menghitung hambatan listrik yang dirangkai secara paralel adalah sebagai berikutRumus hambatan paralelBaca Juga Pengertian Konduktor dan Isolator Beserta ContohnyaContoh SoalSupaya lebih memahami pembahasan tentang hambatan listrik yang dirangkai secara seri dan paralel. Di sini sudah diberikan contoh pembahasan soal yang dapat dicermati dan dipahami. Gambar untuk soal dan 3Kerjakanlah soal yang ada pada gambar di gambar soal nomer satu di atas, diketahui tiga buah hambatan dirangkai secara seri, yaitu R1 10 , R2 5 , dan R3 15 . Carilah hambatan total pada tiga buah hambatan yang dirangkai secara seri = 10 R2 = 5 R3 = 15 Ditanyakan Rtotal = ?JawabRtotal = R1 + R2 + R3 = 10 + 5 + 15 = 30 Soal gambar soal nomor dua di atas, diketahui tiga buah resistor R1 2 , R2 4 , dan R3 6 dirangkai secara paralel. Hitunglah hambatan total dari ketiga buah resistor yang dirangkai secara paralel = 2 R2 = 4 R3 = 6 Ditanyakan Rtotal = ?Jawab1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 = 1/2 + 1/4 + 1/6 = 6/12 + 3/12 + 2/12 = 11/12 = 12/11 = 1,09 Soal gambar soal nomer tiga di atas, diketahui tiga buah resistor R1 4 , R2 2 , dan R3 6 dirangkai secara seri-paralel. Hitunglah hambatan total dari ketiga buah resistor yang dirangkai secara seri-paralel = 4 R2 = 2 R3 = 6 Ditanyakan Rtotal = ?Jawab1/Rparalel = 1/R2 + 1/R3 = 1/2 + 1/6 = 3/6 + 1/6 = 4/6 = 6/4 = 1,5 Rtotal = R1 + Rparalel = 4 + 1,5 = 5,5 Setelah mempelajari menghitung nilai hambatan dari rangkaian hambatan yang tidak terhubung dengan sumber tegangan listrik, selanjutnya akan diberi contoh soal beserta jawabannya tentang bagaimana menghitung nilai hambatan dari rangkaian hambatan yang terhubung dengan sumber tegangan. Namun, sebaiknya Anda memahami dahulu konsep Hukum Ohm supaya lebih memudahkan materi ini. Silakan klik di sini Hukum Ohm Pengertian, Rumus, dan Contoh Soalnya apabila Anda ingin mempelajari Hukum Ohm terlebih dahulu.Gambar untuk soal no 4 dan 5Soal rangkaian hambatan atau resistor dirangkai secara seri dengan terhubung langsung dengan sumber tegangan. R1 adalah 6 , R2 8 , dan sumber tegangannya 8 V. Hitunglah kuat arus, tegangan pada R1, dan tegangan = 8 VR1 = 6 R2 = 8 DitanyaI = ?V1 = ?V2 = ?JawabRtotal = R1 + R2 = 6 + 8 = 14 I = V/Rtotal = 8/14 = 0,57 AV1 = I x R1 = 0,57 x 6 = 3,42 VV2 = I x R2 = 0,57 x 8 = 4,56 VVsumber = V1 + V2 = 3,42 + 4,56 = 7,98 V = 8 V DibulatkanSoal rangkaian hambatan atau resistor dirangkai secara paralel dan terhubung langsung dengan sumber tegangan. R1 adalah 6 , R2 8 , dan sumber tegangannya 8 V. Hitunglah kuat arus total, kuat arus pada R1, kuat arus pada R2, tegangan pada R1, dan tegangan = 8 VR1 = 6 R2 = 8 DitanyaI = ?I1 = ?I2 = ?V1 = ?V2 = ?Jawab1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 = 1/6 + 1/8 = 4/24 + 3/24 = 7/24 = 24/7 = 3,43 I = V/Rtotal = 8/3,43 = 2,33 AI1 = V/R1 = 8/6 = 1,33 A12 = V/R2 = 8/8 = 1 AV1 = I1 x R1 = 1,33 x 6 = 7,98 V = 8 V DibulatkanV2 = I2 x R2 = 1 x 8 = 8 V Pengertian rangkaian hambatan paralel – Hambatan listrik atau yang dikenal dengan sebutan resistor bisa dirangkai antara satu dengan yang lain untuk keperluan memperoleh nilai hambatan tertentu. Hambatan atau resistor dapat dirangkai melalui 3 macam cara yaitu secara seri, pararel dan campuran. Dalam pembahasan ini kami akan mengulas tentang pengertian rangkaian hambatan listrik paralel. Untuk yang seri silahkan baca artikel yang berjudul Pengertian Rangkaian Hambatan Seri. Sedangkan yang campuran akan kami bahasdi lain waktu. Sudah tahukah kamu apa yang dimaksud rangkaian hambatan paralel? Jika belum ikuti artikel yang kami tuliskan ini sampai selesai. Di sini selain kami bahas tentang definisi rangkaian hambatan paralel juga akan kami berikan bentuk atau contoh rangkaian hambatan paralel. Selain itu kami berikan juga rumus rangkaian hambatan paralel, fungsi rangkaian hambatan paralel dan juga contoh soal rangkaian hambatan paralel. Pengertian Rangkaian Hambatan Paralel Rangkaian hambatan paralel adalah rangkaian hambatan atau resistor yang disusun secara berjajar atau berdampingan, sehingga mempunyai dua ujung yang sama. Apabila hambatan yang disusun secara paralel dihubungkan dengan sebuah sumber tegangan, maka tegangan pada ujung-ujung hambatan ialah sama. Hal itu sesuai dengan Hukum Kirchoff 1, bahwa jumlah kuat arus yang mengalir pada tiap-tiap hambatan sama dengan kuat arus yang mengalir pada penghantar utama. Beentuk atau gambar rangkaian hambatan paralel adalah sebagai berikut ini Rumus Rangkaian Hambatan Paralel Pada rangkaian paralel berlaku rumus dan ketentuan sebagai berikut ini 1. Hambatan pengganti pada rangkaian paralel bisa dihitung melalui persamaan sebagai berikut ini 1 / Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + … + 1/Rn Rumus tersebut dapat disederhanakan sehingga dapat diperoleh alternatif rumus yang lebih sederhan sebagai berikut ini - Apabila pada rangkaian paralel hanya terdapat 2 hambatan yaitu R1 dan R2 maka total hambatan penggantinya bisa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut Rp = / R1+R2 - Apabila dalam rangkaian terdapat n hambatan dengan nilai hambatan yang sama besar maka total hambatan penggantinya yaitu Rp = R/n 2. Besarnya kuat arus yang melewati hambatan pengganti sama dengan jumlah semua kuat arus pada tiap hambatannya. Ip = I1 + I2 + I3 + I4 + … + In 3. Besarnya tegangan di tiap hambatan yaitu sama. Nilai tersebut sama juga degnan tegangan pada hambatan penggantinya. Vp = V1 = V2 = V3 = ... = V4 4. Kuat arus yang melewati tiap-tiap hambatan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan tersebut. I1 I2 I3 … In = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + … + 1/Rn Fungsi Rangkaian Hambatan Paralel Fungsi rangkaian hambatan paralel yaitu untuk memperkecil hambatan dikarenakan hambatan pengganti nilainya akan lebih kecil dibanding nilai dari tiap hambatan. Selain itu rangkaian hambatan paralel juga berfungsi untuk membagi arus. Contoh Soal Rangkaian Hambatan Paralel contoh soal rangkaian hambatan listrik paralel adalah sebagai berikut ini Dari gambar di atas, hitunglah besarnya RAB = ….? VAB = ….? I1, I2, dan I3 = ….? Jawaban Dari gambar di atas besarnya Ip = 12 Ampere dan R1 = 2 Ohm. - 1/RAB = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 = 1/2 + 1/3 + 1/6 = 3/6 + 2/6 + 1/6 = 6/6 Jadi RAB = 1 Ohm - VAB = Ip x RAB = 12 x 1 = 12 Volt - Hambatan dirangkai secara seri sehingga beda potensial di setiap titik yaitu sama VAB = V1 = V2 = V3 sehingga V1 = I1 . R1 12 = I1 . 2 I1 = 6 Ampere V2 = I2 . R2 12 = I2 . 3 I2 = 4 Ampere V3 = I3 . R3 12 = I3 . 6 I3 = 2 Ampere Demikianlah informasi yang dapat kami jelaskan tentang apa pengertian rangkaian hambatan paralel, Semoga penjelasan dari kami dalam blog temukan pengertian ini dapat bermanfaat. Dalam kehidupan sehari-hari, listrik sudah menjadi kebutuhan penting yang tidak dapat terhindarkan. Pasalnya, hampir semua peralatan dan barang-barang elektronik perlu dialiri oleh listrik. Pada rangkaian listrik yang dinamis terdapat hambatan atau yang dikenal dengan resistor. Hambatan atau resistor ini merupakan komponen dari rangkaian listrik yang fungsinya untuk menghambat arus listrik. Sebuah hambatan bisa dirangkai atau disusun setidaknya dengan dua cara, yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel. Rangkaian Seri Hambatan Rangkaian seri hambatan merupakan susunan hambatan yang terhubung dari setiap terminal atau ujung bagian belakang hambatan sebelumnya. Dimana, rangkaian ini disusun secara berurutan segaris. Pada rangkaian seri ini, arus yang mengalir pada titik rangakaian sama besar, sehingga akan berlaku rumus I = I1 = I2 = I3 Jika meninjau sumber tegangannya pada rangkaian hambatan seri memiliki jumlah yang sama dengan tegangan yang diukur pada setiap hambatannya. Tegangan pada sumber dinyatakan dalam rumus Vs = V1 + V2 + V3 Dengan menggunakan hukum Ohm kita dapat menentukan tegangan pada setiap hambatannya dengan rumus berikut V1 = I1R1 V2 = I2R2 V3 = I3R3 Adapun fungsi dari rangkaian seri ini adalah untuk memperbesar hambatan dan membagi tegangan. Dimana, hambatan yang disusun secara seri akan mempunyai hambatan pengganti yang lebih besar dan akan memperkecil tegangan. Baca juga Frekuensi dan Periode dalam Ilmu Fisika Kendati demikian rangkaian seri ini memiliki kelemahan, yaitu jika salah satu komponen rusak atau dicabut, maka seluruh komponen tidak akan berfungsi. Secara sederhana, arus listrik pada rangkaian tersebut juga akan mengalami putus atau tidak dapat mengalir. Misalnya, dua bohlam lampu dihubungkan dengan rangkaian seri, jika salah satu lampu dicabut maka rangkaian tidak akan menyala. Rangkaian Paralel Hambatan Rangkaian paralel hambatan merupakan rangkaian hambatan yang tersusun menjadi beberapa cabang terpisah secara berjajar atau berdampingan dan terhubung melalui sebuah titik node. Apabila hambatan yang disusun secara paralel dihubungkan dengan sebuah sumber tegangan maka tegangan pada ujung-ujung hambatan ialah sama. Arus total yang dihasilkan sumber GGL terbagi menjadi tiga dengan arus yang menuju ttitik cabang adalah sama dengan arus yang keluar dari setiap titik cabang yaitu I = I1 + I2 + I3 Oleh karena masing-masing hambatan memiliki tegangan yang sama, yaitu V = Vs = V1 + V2 + V3 maka sebagai persamaan dapat dituliskan sebagai berikut Vs/Rs = V1/R1 + V2/R2 + V3/R3 Dengan melihat syarat-syarat pada persamaan tersebut secara umum untuk hambatan yang tersusun secara paralel dirumuskan sebagai berikut 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 Disamping itu, fungsi rangkaian paralel yaitu untuk memperkecil hambatan dikarenakan hambatan pengganti nilainya akan lebih kecil dibanding nilai dari tiap hambatan. Selain itu rangkaian paralel ini juga berfungsi untuk membagi arus. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsFisikaRangkaian ParalelRangkaian Seri You May Also Like Rangkaian Paralel – Mata pelajaran fisika mengajarkan kita alasan terjadinya suatu fenomena keseharian yang bisa saja membuat seseorang penasaran akan hal itu. Dapat dikatakan tidak ada kejadian atau peristiwa yang tidak bisa dijelaskan oleh cabang ilmu pengetahuan alam ini. Grameds bisa menanyakan sejumlah hal mengenai fenomena di sekitar kalian, dan bisa dipastikan fenomena tersebut dapat dijelaskan menggunakan teori fisika. Mulai dari adanya pelangi, mengapa air bisa mendidih, hingga alasan di balik berfungsinya suatu benda elektronik. Tentu kalian pasti sudah mengetahui alasan utama kenapa sebuah benda elektronik bisa bekerja, yakni karena adanya listrik. Meskipun demikian, listrik sendiri tidak bisa bekerja sendirian, dan memerlukan adanya sebuah komponen yang bisa menyalurkan energinya. Salah satu komponen tersebut adalah sebuah rangkaian. Dan dalam artikel ini, kita akan mempelajari salah satu bentuk rangkaian dibalik berfungsinya sejumlah benda elektronik di sekitar kita, yaitu rangkaian paralel. Grameds akan mempelajari definisi, sejumlah rumus, dan benda-benda apa saja yang menerapkan rangkaian paralel agar bisa bekerja dengan baik. Jadi, simak artikel ini sampai habis, ya Grameds. Pengertian Rangkaian ParalelRumus Rangkaian Paralel1. Arus2. Tegangan3. Hambatan atau Resistor4. Induktor5. KapasitorContoh Benda yang Menggunakan Rangkaian Paralel1. Lampu LED2. Lampu Lalu Lintas3. Alarm KebakaranTokoh Fisikawan Terkenal Lainnya1. Galileo Galilei2. Isaac Newton3. Albert Einstein Rangkaian paralel merupakan salah satu dari dua jenis rangkaian listrik yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik pada suatu benda elektronik. Rangkaian lain yang juga memiliki fungsi sama dengan rangkaian paralel dinamakan sebagai rangkaian seri. Meskipun memiliki fungsi yang sama, pengaplikasian kedua rangkaian ini berbeda satu sama lain. Rangkaian paralel yang di dalamnya memiliki sejumlah rangkaian, dapat dikatakan lebih rumit bila dibandingkan dengan rangkaian seri yang hanya terdiri dari satu rangkaian. Pada artikel ini, Grameds hanya akan difokuskan untuk memahami dasar-dasar dari rangkaian paralel secara sederhana, tetapi tetap menyeluruh. Sementara, pembahasan mengenai rangkaian seri akan dijelaskan dalam artikel lain. Kembali ke rangkaian paralel, komponen yang terhubung dalam rangkaian ini terhubung sepanjang beberapa jalur dan setiap komponen memiliki tegangan yang sama dengan tegangan di seluruh jaringan. Arus listrik yang melalui jaringan juga sama dengan jumlah arus yang melalui setiap komponen. Namun, jika dua atau lebih komponen dihubungkan secara paralel, mereka memiliki perbedaan potensial tegangan yang sama di ujungnya. Adanya perbedaan yang berpotensi terjadi di seluruh komponen bisa dikatakan sama besarnya, sehingga perbedaan ini juga terbilang identik. Selain itu, jumlah tegangan yang sama akan diterapkan ke semua komponen di dalam rangkaian paralel. Sementara arus total yang terdapat pada rangkaian paralel merupakan jumlah arus yang melalui masing-masing komponen. Rangkaian paralel serta rangkaian seri merupakan salah satu topik yang akan selalu ditemukan pada mata pelajaran fisika, terlebih di sekolah menengah. Kalian pastinya akan mempelajari topik ini lebih mendalam dibandingkan ketika masih di sekolah dasar. Buku “Smart Book Fisika SMP/MTs Kelas VII, VIII, IX” dapat membantu kalian yang duduk di bangku sekolah menengah jika kesulitan tidak hanya mengenai topik rangkaian, tetapi juga dalam pelajaran fisika secara umum. Rumus Rangkaian Paralel Tentunya, hampir setiap topik pembahasan pada fisika memerlukan perhitungan agar bisa mengetahui angka pasti mengenai suatu hal. Tak terkecuali, hal ini juga berlaku untuk perhitungan rangkaian listrik, baik itu rangkaian paralel dan juga rangkaian seri. Tadi sempat disinggung bahwa rangkaian paralel sedikit lebih rumit dibandingkan dengan rangkaian seri, karena banyaknya komponen di dalamnya. Meskipun begitu, Grameds tidak perlu khawatir untuk mempelajari rumus-rumus dari rangkaian paralel ini, karena jika kalian sudah terbiasa, maka kalian akan semakin lancar dalam memahami rumus-rumus ini. Tidak hanya itu, kalian juga akan mempelajari sedikit penjelasan mengenai sejumlah sosok yang berjasa di bidang listrik, sehingga namanya diabadikan menjadi satuan unit dari beberapa komponen rangkaian listrik. Simak penjelasan di bawah ini. 1. Arus Arus pada rangkaian listrik memiliki simbol “I”, serta memiliki satuan unit “ampere”. Satuan unit ini diambil dari ilmuwan asal Perancis bernama André-Marie Amperé, yang berperan besar dalam mengembangkan teori di bidang elektrodinamika. Rumus mengenai arus sendiri sebenarnya berasal dari Teori Ohm, yang nanti juga akan disinggung ketika mempelajari rumus hambatan. Pada dasarnya, rumus untuk menghitung arus pada rangkaian paralel dapat ditulis sebagai berikut ITotal = I1 + I2 + I3 + …..…. In = V 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ……… 1/Rn 2. Tegangan Tegangan pada rangkaian listrik memiliki simbol “V”, serta memiliki satuan unit “volt”. Satuan unit ini diambil dari ilmuwan asal Italia bernama Alessandro Volta, yang semasa hidupnya berhasil menemukan berbagai hal mengenai bidang listrik, salah satunya adalah teori mengenai tegangan listrik. Rumus mengenai tegangan sendiri pada dasarnya tidak begitu sulit untuk dipahami, karena jumlah tegangan pada rangkaian paralel akan sama pada tiap komponennya. Pada dasarnya, rumus untuk menghitung tegangan pada rangkaian paralel dapat ditulis sebagai berikut V = V1 = V2 = V3 = V4 = ……… Vn 3. Hambatan atau Resistor Hambatan atau resistor pada rangkaian listrik memiliki simbol “R”, serta memiliki satuan unit “ohm”. Satuan unit ini diambil dari ilmuwan asal Jerman bernama Georg Ohm, yang juga merupakan pencipta dari teori mengenai hambatan atau resistor ini. Rumus mengenai hambatan atau resistor sendiri pada dasarnya dicari dengan cara menambahkan kebalikan dari angka resistor dari setiap komponen dan ambil kebalikan dari jumlah tersebut, sehingga totalnya akan selalu lebih kecil dari nilai resistor. Pada dasarnya, rumus untuk menghitung hambatan atau resistor pada rangkaian paralel dapat ditulis sebagai berikut 1/RTotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + 1/R4 ……… 1/Rn Hambatan atau resistor sendiri cukup berkaitan dengan arus, sehingga terkadang kita juga perlu mencari arus listrik berdasarkan informasi yang kita temukan dari jumlah tegangan serta hambatan atau resistor. Untuk ini, kita akan kembali menggunakan Teori Ohm, yaitu I = V/R Selain itu, terdapat juga yang namanya konduktansi listrik ketika sedang menghitung hambatan atau resistor. Konduktansi listrik yaitu peristiwa di mana arus listrik mengalir melalui bahan seperti logam dan non-logam. Konduktansi listrik memiliki simbol “G” dan memiliki satuan unit “siemens”. Konduktansi listrik memiliki hubungan yang saling melengkapi dengan hambatan atau resistor pada rangkaian paralel, sehingga bisa ditemukan dalam beberapa kasus. Pada dasarnya, rumus untuk menghitung konduktansi listrik pada rangkaian paralel dapat ditulis sebagai berikut Gtotal = G1 + G2 + G3 + G4 + …..…. Gn 4. Induktor Induktor pada rangkaian listrik memiliki simbol “L”, serta memiliki satuan unit “henry”. Satuan unit ini diambil dari ilmuwan asal Amerika Serikat bernama Joseph Henry, yang pada masanya berhasil menemukan teori elektromagnetik untuk diaplikasikan ke berbagai macam peralatan. Rumus mengenai induktor sendiri pada dasarnya dapat dicari menggunakan prinsip total induktor sama dengan kebalikan dari jumlah kebalikan dari induktansi masing-masing. Pada dasarnya, rumus untuk menghitung induktor pada rangkaian paralel dapat ditulis sebagai berikut 1/LTotal = 1/L1 + 1/L2 + 1/L3 + 1/L4 ……… 1/Ln Namun, jika induktor terletak di sekitar medan magnet masing-masing, rumus ini tidak bisa dipakai karena adanya timbal balik di tiap induktansi. Medan magnet yang dihasilkan dari timbal balik antara induktansi ini biasanya diberi simbol menggunakan huruf “M”. Simbol “M” bergantung terhadap bagaimana medan magnet dalam induktor saling mempengaruhi. Keberadaan simbol “M” dalam perhitungan induktor ini bisa dikatakan cukup rumit untuk dipahami, sehingga tidak akan dibahas lebih lanjut pada artikel ini. 5. Kapasitor Kapasitor pada rangkaian listrik memiliki simbol “C”, serta memiliki satuan unit “farad”. Satuan unit ini diambil dari ilmuwan asal Inggris bernama Michael Faraday, sosok yang berjasa dalam menemukan sejumlah teori dan benda, khususnya di bidang elektromagnetik dan elektrokimia. Rumus kapasitor sendiri pada dasarnya serupa dengan mencari tegangan, yakni menjumlahkan angka yang terdapat di tiap komponen kapasitor dalam rangkaian listrik. Pada dasarnya, rumus untuk menghitung kapasitor pada rangkaian paralel dapat ditulis sebagai berikut Ctotal = C1 + C2 + C3 + C4 + …..…. Cn Mempelajari fisika berarti sudah siap berkutat dengan rumus-rumus berbeda di tiap topiknya. Namun, jika Grameds ingin berusaha mempelajari rumus-rumus ini secara perlahan, bukan tidak mungkin kalian akan menguasai berbagai macam rumus fisika kedepannya. Jika kalian masih di bangku SMA dan ingin mencoba menghafal dan mempelajari rumus-rumus, kalian bisa coba baca buku “SMA Kumpulan Rumus Lengkap Fisika SC”. Contoh Benda yang Menggunakan Rangkaian Paralel Dalam kehidupan kita sehari-hari, ada beberapa benda yang menggunakan rangkaian listrik paralel, diantaranya 1. Lampu LED Light-Emitting Diode atau dikenal juga dengan lampu LED dalam Bahasa Indonesia, merupakan jenis lampu yang akan bersinar lebih terang, dan tidak jarang berkelap-kelip. Prinsip kerja lampu LED sendiri juga menerapkan rangkaian paralel, khususnya lampu LED yang berkelap-kelip. Grameds bisa perhatikan, ketika ada satu bola lampu yang mati, bola lampu lain belum tentu ikut mati. Hal ini disebabkan karena saklar di dalam lampu LED memiliki cabang-cabang khusus, yang merupakan prinsip rangkaian paralel di dalam sebuah benda elektronik. Dengan kata lain, cahaya lampu LED bisa berkelap-kelip dan tidak akan mati walaupun ada bagian yang tidak menyala. 2. Lampu Lalu Lintas Lampu lalu lintas juga merupakan salah satu contoh benda elektronik yang berfungsi menggunakan prinsip rangkaian paralel. Benda ini memiliki peran dalam mengatur lalu lintas, dengan cara menyalakan sejumlah warna lampu berbeda, yaitu merah, kuning dan hijau, sebagai rambu petunjuk bagi kendaraan terkait kapan harus berhenti dan kapan harus melaju. Di dalam lampu lalu lintas, terdapat sebuah detektor atau sensor yang akan menggerakan saklar dan berfungsi untuk mengatur kapan lampu-lampu tersebut harus menyala atau mati. Saklar-saklar tersebut akan bekerja tanpa terpengaruh oleh saklar lainnya. 3. Alarm Kebakaran Benda ketiga dan terakhir yang akan dibahas sebagai contoh dari penerapan rangkaian paralel dalam benda-benda keseharian adalah alarm kebakaran. Sesuai dengan namanya, benda ini berfungsi untuk mengabarkan seseorang adanya kebakaran di suatu bangunan melalui suara keras seperti sirine. Cara kerja alarm kebakaran secara sederhana yaitu menggunakan semacam sensor untuk mendeteksi adanya asap yang bisa berpotensi menyebabkan kebakaran. Alarm kebakaran di dalam gedung biasanya terhubung dari satu lantai dengan lantai lainnya, dan belum tentu menyala di lantai lain jika tidak ada asap terdeteksi pada lantai tersebut. Tokoh Fisikawan Terkenal Lainnya Selain tokoh-tokoh yang sudah disinggung di atas, tentunya masih banyak lagi fisikawan yang memiliki andil besar dalam kemajuan ilmu fisika. Teori serta gagasan yang mereka temukan membantu manusia untuk memahami alasan dibalik sebuah fenomena pada peristiwa sehari-hari. Tidak hanya itu, teori serta gagasan yang para fisikawan ini kembangkan juga berhasil menginspirasi ilmuwan maupun penemu lain untuk mengaplikasikan pemikiran-pemikiran mereka, dan mengembangkan teori baru hingga bahkan menciptakan benda berdasarkan teori tersebut. Di bawah ini, terdapat 3 fisikawan yang berhasil mengubah dunia karena berhasil menemukan teori yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Pembahasan mengenai fisikawan ini menjadi sesi terakhir dalam artikel ini, dan diharapkan mampu menginspirasi Grameds untuk belajar dan bekerja lebih giat seperti mereka. 1. Galileo Galilei Britannica Secara teknis, Galileo Galilei bukan hanya fisikawan, melainkan juga astronom. Meskipun demikian, pria asal Italia ini tetap menghasilkan berbagai macam temuan sepanjang hidupnya, sampai-sampai dijuluki sebagai “Bapak Fisika Modern” karena penemuan dan teorinya yang mendobrak ilmu pengetahuan pada masa itu. Selain mempelopori heliosentrisme, yaitu fakta bahwa bumi dan planet lain mengelilingi matahari, Galileo Galilei juga berhasil menemukan beberapa teori kinetik, yang nantinya dikembangkan serta disempurnakan oleh para fisikawan lain setelah masanya berakhir. 2. Isaac Newton Wikipedia Sosok fisikawan ini juga berhasil menggemparkan dunia karena salah satu teori temuannya. Isaac Newton, yang merupakan pria asal Inggris ini adalah pengembang sejumlah teori fisika terkenal yang tidak hanya berkutat di bidang fisika saja, melainkan juga matematika dan kimia. Sejumlah teori yang berhasil Isaac Newton kembangkan di antaranya adalah teori percepatan, teori optik, teori mekanik, dan teori gravitasi. Ilmuwan ini juga berjasa dalam mengembangkan teori mengenai kalkulus di bidang matematika. Dirinya dianggap sebagai salah satu fisikawan paling berpengaruh sepanjang masa. 3. Albert Einstein DW Sudah pasti tidak akan lengkap jika kita tidak membahas “Bapak Teori Relativitas”, Albert Einstein. Sosok asal Jerman ini, meskipun lebih dikenal dengan teori relativitasnya, ternyata tidak hanya mengembangkan satu teori itu saja, tetapi masih ada lagi teori-teori yang Einstein kembangkan sepanjang hidupnya. Sebut saja teori gerakan brown, teori hubungan Planck-Einstein, dan teori Einstein lain yang juga sama terkenalnya dengan teori relativitasnya, yakni teori massa-energi atau E = mc². Selain Isaac Newton, Albert Einstein juga dianggap banyak orang sebagai ilmuwan paling berpengaruh di dunia. Teori relativitas Albert Einstein dianggap sebagai salah satu terobosan terbesar dalam dunia fisika. Tidak jarang orang awam yang tidak memahami fisika pun tertarik dan ingin mencoba mencari tahu mengenai teori ini. Grameds yang juga tertarik untuk mempelajari teori relativitas, bisa membaca buku karya Albert Einstein sendiri, yaitu buku “Relativitas Teori Khusus dan Umum”. Pembahasan mengenai fisikawan di atas menutup artikel mengenai rangkaian paralel. Setelah mempelajari serba-serbi mengenai rangkaian paralel, mulai dari definisi, rumus, dan juga alat-alatnya, semoga Grameds lebih terbantu dalam memahami topik ini. Kunci dari fisika adalah untuk selalu terus berlatih dan mau memahami topik lebih dalam. Jika kalian merasa artikel ini masih kurang, Grameds bisa mencoba mencari artikel maupun buku lain untuk menambah pemahaman terhadap topik rangkaian paralel. Jika kalian ingin mencari buku-buku yang sesuai dengan topik rangkaian paralel, selain sejumlah buku rekomendasi di atas, Gramedia, SahabatTanpaBatas, juga mempunyai berbagai buku lain untuk memuaskan rasa ingin tahu kalian akan topik ini yang bisa ditemukan di Ingat Grameds, kalian akan semakin mendapatkan ilmu dan informasi LebihDenganMembaca. Penulis M. Adrianto S. BACA JUGA Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel pada Listrik Penemu Inti Atom dan Tokoh-Tokoh yang Mengembangkannya Muatan Listrik Pengertian, Jenis, Ciri-Ciri, dan Rumusnya Pengertian Teori Atom Dalton, Keunggulan & Kelemahannya Hukum Newton Pengertian, Bunyi, Rumus, Contoh, dan Penerapannya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

pada rangkaian hambatan paralel berlaku