Tipsdan cara Memotret Model dengan Background Boleh Menggunakan Lensa Standar Bagi Para Pemula. Berdasarkan pengalaman saya, saya sangat menyukai lensa standar baik itu fotografi landscape dan juga model yah meskipun terkadang saya sering menggunakan lensa jenis premiun tapi kembali lagi ke si empu pembuat fotonya. Saatanda melakukan pemotretan dengan menggunakan aperture yang lebar dengan mengambil fokus pada mata, maka lensa bokeh (pengaburan titik cahaya) akan membantu dalam melembutkan tampilan foto anda sehingga terlihat menarik dan penuh daya tarik. 6. Pengaturan Shutter Speed 1 Menentukan lokasi Foto lansekap. Dok: Martha Suherman Martha menuturkan hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat perencanaan. Salah satunya adalah menentukan lokasi yang akan didatangi. Pertama rasakan sensasi memotret dengan nyaman dengan fokus pada subjek foto yang ada di depan mata. Beberapa pengguna lensa fix membatasi pada subjek yang berada di tiga atau empat meter di depan lensa. Selain itu, lupakan. Kenyamanan ini membuat pikiran fotografer tidak ke mana-mana. 3 Sharpness. Perhatikan kualitas ketajaman lensa di diafragma terbesar, jarak dekat - jarak jauh, dan di seluruh area foto dari pojok ke pojok. 4. Auto Focus. Perhatikan kecepatan auto focus saat cahaya cukup dan saat cahaya minim. Jika sering memotret objek yang bergerak, carilah lensa dengan auto focus yang baik. 5. cara membuat struktur organisasi kelas yang kreatif dari karton. - Kamu punya lensa 50mm? Pasti beli buat bisa motret mba model kan? Biar bisa bokeh-bokeh-an.. Udah mengaku saja.. heheh.. Membuat foto dengan menggunakan lensa 50mm itu cukup mudah kok. Kalau mau dapat hasil yang lebih baik, kamu harus tahu trik-trik menggunakannya. Nah kali ini saya mau coba share bagaimana sih cara memaksimalkan foto model kamu biar lebih bagus hasilnya dan instagramable. Dengan alasan memotret menggunakan lensa kit 18-55 sudah membosankan, maka pada umumnya untuk melakukan foto model murah meriah kita bisa menggunakan lensa fix, seperti fix 50mm, fix 85mm, atau fix 135mm. Nah ketiga lensa itu disebut lensa untuk foto model sebab memiliki karakter bokeh dan dof yang berbeda-beda. Buat kamu yang memiliki lensa 50mm, ini beberapa poin yang harus kamu perhatikan sebelum memotret model menggunakan lensa 50mm. 1. Selalu gunakan bukaan terbesar pada lensa fix 50mm yang anda pakai sumber foto Hal pertama adalah kamu harus selalu menggunakan bukaan terbesar. Kemampuan maksimal lensa fix sebenarnya ada pada bukaan terbesarnya. Misalnya kamu punya lensa fix 50mm dengan f/ maka gunakan selalu f/ nya. Itu akan membuat foto kamu memiliki dimensi yang sangat bagus, selain itu dof yang didapat juga sempit tapi memimliki bokeh yang bagus. 2. Ketahui dof dari lensa kamu Berhubungan dengan yang di atas, dof sangat berkaitan dengan berapa f yang digunakan. Semakin besar bukaan kamu, semakin sempit dof yang dihasilkan fotomu. Misalnya. Kamu memotret model di depan kamu dengan f/ yang muncul di kamera kamu wajah model sampai ke dada misalnya, maka dof yang kamu dapat mungkin antara matanya sampai ke belakang rambutnya. Maka di bagian belakang nya sudah tidak fokus lagi. Jika kamu memotret model dengan pose yang extreme, maka kamu mesti memperhatikan hal ini dengan baik. 3. Ketahui karakter bokeh lensa kamu sumber foto Hal yang menarik dari lensa fix adalah karakter bokehnya. Berbagai lensa fix yang dijual di pasaran memiliki karekter bokeh yang berbeda-beda. Ada yang bokeh hancur, ada yang bokeh bulat-bulat, ada yang bokeh memutar/swirly, dan masih banyak lagi. Dengan memiliki lensa bokeh yang bagus maka foto kamu akan unik, model yang kamu foto pasti suka banget sama hasil foto kamu itu. Sebenarnya foto bokeh dengan lensa kit 18-55 juga bisa kamu lakukan, tapi untuk foto model hasilnya kurang maksimal. 4. Atur jarak kamu dengan model jangan terlalu dekat, jangan terlalu jauh sumber foto Nah jarak kita dengan model juga sangat mempengaruhi. Jika memang kamu mengejar bokeh, maka tidak ada salahnya kamu sedikit mendekat ke model, tapi jika tidak terlalu mengejar bokeh maka sebaiknya kamu bisa mundur sehingga keseluruhan tubuh model kelihatan. Tapi jangan melupakan tentang komposisi foto ya. 5. Selalu shot dengan angel yang lain dari yang lain sumber foto Yup, demi kreatifitas, seorang fotografer harus memiliki angle foto yang menarik. Jangan terpaku sama angle yang itu itu saja yang paling sering digunakan teman-teman kalian saat memotret. Usahakan untuk mengexplore angle foto sendiri. Kamu juga harus melihat si model itu lebih bagus dishot dari sisi mana, sebab model pasti punya angle foto favorit mereka, kamu juga bisa tanyakan ke mereka dari mana angle foto favorit mereka. 6. Shot dengan mode high/fine .jpg sumber foto Untuk hasil yang maksimal sebaiknya gunakan file raw pada kamera kamu. Namun jika kamu tidak menggunakan file raw karena memakan memori terlalu besar, sebaiknya gunakan resolusi tertinggi kamera kamu. Biasanya ditandai dengan file fine/high jpg. 7. Gunakan pencahayaan available, dan tambahkan sedikit artificial light sumber foto Jaman sekarang mengkombinasikan available dengan sedikit semburan flash sebagai artificial light dapat membuat foto makin berdimensi. Jika kamu punya flash dengan hss, maksimalkan itu, kamu bisa menggunakan f stop terbesar kamu sehingga mendapatkan dof yang menarik dan highlight sebagai fill in foto mu. 8. Jangan takut crop foto sumber foto Jika kamu punya ukuran foto yang besar, dan tidak suka dengan crop yang kamu ambil langsung dari kamera kamu, kamu bisa melakukan crop. Bebas saja, kamu bisa crop square, 2x3, 16x9, dan costum. Terserah kreativitas kamu. 9. Maksimalkan edit foto di photoshop atau lightroom. sumber foto Dan hal yang paling terakhir untuk memaksimalkan foto model dengan menggunakan lensa 50mm adalah gunakan tool software edit foto seperti photoshop atau lightroom. Kamu bisa menggunakan dodge dan burn, mengatur kotras dan mengkoreksi warna atau menambahkan filter pada foto model mu. Akhir kata Demikian tips memaksimalkan foto model dengan menggunakan lensa 50mm. Kesembilan tips di atas bisa kamu pakai bukan hanya untuk foto model, tapi untuk foto apapun. Dengan memahami alat yang kita punya maka hasil foto akan jauh lebih baik. Semoga tips ini bisa membuat foto kamu lebih bagus. Lensa yang Cocok untuk Foto Landscape – Salah satu teknik fotografi yang paling digemari oleh fotografer adalah mengambil gambar lansekap atau pemandangan alam. Selain mempelajari beberapa teknik tertentu, untuk mendapatkan foto lansekap yang menakjubkan, maka tak dapat dipungkiri pula bahwa kamu harus memperhatikan lensa yang cocok untuk foto kamera tentunya menjadi salah satu hal yang harus kamu pertimbangkan karena sangat berpengaruh besar dan dominan terhadap foto lansekap yang akan dihasilkannya. Ketajaman gambar, perbandingan subyek, jarak pandang yang fokus, kejelasan suatu gambar, dan hal lainnya ditentukan oleh lensa yang baik. Oleh karena, sangat penting ketika kamu ingin memotret lansekap, maka kamu juga harus mengerti lensa yang cocok untuk foto landscape Yang Cocok Untuk Foto LandscapeBerikut DIY Kamera berikan rekomendasi lensa yang cocok untuk foto landscape, diantaranya yaitu Ultra Wide & Wide Angle LensLensa yang cocok untuk foto landscape yang satu ini sangat populer di kalangan fotografer lansekap. Memiliki sudut yang lebar, pastinya lensa ini dapat memotret pemandangan yang luas, sehingga pandangan akan tampak lebih pada area pemotretannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan pula bahwa apabila kamu menggunakan sudut yang terlalu lebar, maka akan muncul efek fisheye, yaitu gambar akan berubah baik itu bentuk maupun menyimpang ke tepi sebagaimana baisanya terjadi pada panjang fokal 18 mm atau lebih demikian, jika kamu memilih untuk menjadi fotografer lansekap atau landscape, maka lensa yang cocok untuk foto landscape yang satu ini merupakan pilihan utama yang harus kamu pilih. Selain memberikan sudut pandang yang luas, lensa ini juga mampu memberikan sense of depth, sehingga membuat garis horizon tampak lebih StandarLensa standar juga menjadi salah satu lensa yang cocok untuk foto landscape, dimana lensa ini dapat menangkap obyek yang dekat sebagaimana mata manusia melihat sesuatu. Lensa ini pun memiliki jarak sekitar 50 mm. Dengan menggunakan lensa ini, maka fotografer dapat membidik obyek dengan benar-benar fokus, yaitu pada pemandangan lansekap, sehingga tampak lebih detail dan hal-hal yang mengganggu dapat kamu ingin gambar lain selain landscape, maka lensa 50 mm dengan aperture f/ dapat kamu tambahkan pada lensa yang cocok untuk foto landscape yang satu ini. Akan tetapi jika kamu ingin fokus pada foto landscape, maka kamu dapat menentukan komposisi yang tepat dengan melihat zoom out dan zoom out ketika kamu ingin membidik obyek lebih dekat atau lebih LensSelain kedua lensa yang cocok untuk foto landscape di atas, alternatif lensa lainnya yang dapat kamu pilih untuk menghasilkan gambar lansekap yang berkualitas adalah lensa telephoto 85-200 mm atau biasa disebut dengan lensa jarak jauh. Digunakannya lensa jarak jauh ini pada pemotretan lansekap, maka akan membantu kamu seolah kamu berada cukup dekat dengan subyek yang kamu ini tergolong cukup mahal dibandingkan kedua lensa di atas. Akan tetapi, lensa ini tak harus kamu beli karena kamu tak selalu memotret dengan menggunakan aperture yang super luas. Dalam hal ini lensa tele sangat berperan untuk menciptakan sebuah foto yang sederhana tetapi tetap memiliki karakter yang kuat. Oleh karenanya, untuk memotret pemandangan yang luas tersebut, tidak mesti selalu menggunakan sudut yang lebar, tetapi juga dapat menggunakan lensa yang cocok untuk foto landscape berjenis tele ini agar foto landscape dapat lebih bagus dan subjek dapat lebih terisolasi untuk menampilkan foto yang memiliki komposisi foto yang lebih fokus atau penekanan yang lebih itulah beberapa lensa yang cocok untuk foto landscape yang dapat kamu gunakan. Untuk menghasilkan foto lansekap yang berkualitas selain mepersiapkan lensa, tentu skill atau teknik juga perlu diperhatikan. Pasalnya, apalah arti sebuah alat jika penggunannya tidak memiliki skill yang memadai. Nah, semoga info mengenai lensa yang cocok untuk foto landscape di atas dapat berguna. Beberapa monitor LCD ViewSonic mendukung mode Landscape dan monitor LCD Anda mendukung fitur ini, Anda dapat beralih mode dengan memutar layar monitor seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah mengubah gambar di Windows Desktop, ikuti instruksi di bawah iniBuka menu Start dan klik "Control Panel." Klik " Adjust Screen Resolution" untuk melihat bagian Screen Resolution pada Control Panel. Klik menu drop-down "Orientation" untuk menampilkan display daftar pilihan "Landscape," "Portrait," "Landscape Flipped" dan "Portrait Flipped." Jakarta - Beberapa waktu lalu, Leica merilis tiga lensa wide terbaru. Dan seperti generasi sebelumnya, tiga-tiganya lensa fix alias tidak bisa di-zoom. Masing-masing yakni Summicron-M 35mm f/2, Summicron-M 28mm f/2, dan Elmarit M 28mm f/2, peluncuran itu, terlihat Leica hendak mempertahankan genre lensa fix untuk menjaga standar kualitas fotografi. Bukan karena harganya yang relatif lebih mahal, namun karena ketajaman, akurasi dan cara bertutur yang lebih representatif dari lensa Leica, banyak pabrikan membuat lensa fix meski tetap mengandalkan pertumbuhan lensa zoom. Sebab, banyak kalangan terutama pemula fotografi menilai lensa fix terdengar membingungkan - apapun mereknya tidak hanya Leica saja. Alasan utamanya karena lensa fix tidak bisa maju mundur sehingga tidak bisa mendekatkan subjek yang jauh. Perempuan cantik di balkon atau para gadis payung di lintasan balap tidak bisa dijepret dengan close up. Pertanyaannya, bagaimana cara menikmati dan memaksimalkan lensa wide fix dengan 'keterbatasan' tersebut?Pertama, rasakan sensasi memotret dengan nyaman dengan fokus pada subjek foto yang ada di depan mata. Beberapa pengguna lensa fix membatasi pada subjek yang berada di tiga atau empat meter di depan lensa. Selain itu, lupakan. Kenyamanan ini membuat pikiran fotografer tidak ke mana-mana. Tak perlu berfikir general dengan memperhatikan hal-hal menarik dari landscape sampai detil dan close up. Dari subjek di kejauhan hingga yang terdekat di depan hidung. Otak menjadi lebih rileks untuk menemukan momen dengan cepat, fotojenik, karena tidak bisa zoom, mau tidak mau harus mendekat ke subjek untuk memperoleh hasil foto maksimal. Nah, menyapa dan berinteraksi langsung bakal memberikan sesuatu yang tidak terduga sebelumnya. Nikmati proses komunikasi tersebut dengan riang dan tulus bukan karena keharusan mendapatkan foto terbaik. Percayalah, ketulusan dan kekuatan emosi tersebut bakal tergambar dari foto yang dihasilkan. Gambar bakal lebih jernih, bersuara dan mempunyai karakter yang kuat. Ketiga, manfaatkan kelebihan aperture lensa fix dengan efektif. Cobalah gunakan pada aperture favorit seperti f/1,8, f/2,8, f/5,6, f/9, f/11 dan f/13. Pada diafragma tersebut, lensa fix teruji dengan ketajaman gambar baik untuk lansekap diafragma terkecil atau detil/close up diafragma terbesar.Kenapa bisa begitu? Tidak lain karena sistem lensa fix tidak serumit lensa zoom. Sehingga kinerja lensa mampu menghasilkan gambar yang lebih efektif, detail dan dengan itu, lensa fix yang biasanya mempunyai diafragma besar f/1,4 atau f/2,8 sangat membantu untuk pemotretan pada kondisi temaram lowlight. Sekaligus membuat efek bokeh yang patut diandalkan. Speed kamera pun bisa lebih cepat sehingga gambar goyang/shake bisa gunakan lensa wide fix untuk sesi foto yang direkomendasikan seperti streetphotogaphy, traveling, portrait dan dokumenter. Sementara untuk genre foto yang tidak memungkinkan seperti photojournalist, wildlife maupun sport photograhy dapat hindari dulu. Dengan mengetahui penggunaan yang tepat, lensa lebar tanpa zoom ini bisa menghasilkan gambar yang maksimal. Memotretpun menjadi menyenangkan dan membuat semangat tersendiri. Ari/ash Sebagai pemula, kamu harus mulai mengenali ragam jenis lensa kamera. Masing-masing lensa memiliki fungsi, cara pakai, dan hasil memotretnya sendiri. Lantas, apa saja jenis-jenis lensa kamera yang bisa kamu pakai untuk memotret? Berikut Glints berikan rekomendasinya untukmu. 1. Lensa kit lensa bawaan © Seperti namanya, lensa kit adalah lensa bawaan yang sudah termasuk dalam paket saat membeli kamera. Ukuran lensa kit pada umumnya adalah 18-55 mm dengan jarak fokal yang lebar. Bukaan atau aperture lensa ini tidak maksimal sehingga autofocus-nya lambat. Oleh karena itu, lensa bawaan cenderung lebih cocok untuk pemotretan statis dan bersudut lebar. Contohnya seperti foto-foto landscape, bangunan, portrait, dan pemotretan acara angle lebar. Jenis lensa kamera ini juga cukup bagus untuk menciptakan ilusi ruangan. Kamu bisa membuat objek yang ingin ditonjolkan jadi tampak lebih jauh dari sebenarnya, sementara objek-objek dekat kamera malah tampak diperbesar. 2. Lensa fix lensa prime © Lensa fix atau lensa prime adalah jenis lensa kamera yang semua elemen lensa, mulai dari focal length, zoom, dan aperture-nya, bersifat permanen alias tidak bisa diutak-atik. Dengan lensa ini, kamu hanya bisa memotret dari satu angle. Jadi kalau ingin menghasilkan gambar wide shot dan close up, kamu harus berpindah lokasi. Bukan dengan mengutak-atik zoom di kamera. Namun, meski tidak bisa diubah, lensa kamera fix menghasilkan kualitas gambar yang tajam dalam situasi apa pun. Lensa prima bagus untuk semua jenis foto, khususnya fotografi landscape, portrait, foto-foto pernikahan, dan panorama. Jenis lensa kamera ini juga bagus untuk memotret pada pencahayaan yang minim atau remang-remang tanpa perlu menggunakan ISO tinggi. 3. Lensa standar lensa normal © Lensa standar biasanya berukuran 40-60 mm. Jenis lensa kamera ini bagus untuk memotret foto-foto lanskap. Soalnya, gambar yang ditangkap oleh kamera akan sangat mirip seperti yang dilihat mata manusia. Jenis lensa normal juga bagus untuk mengabadikan panorama karena menurut fotografer Jimmy Chin dalam Master Class, fitur zoom lensa standar memiliki panjang fokus yang cukup kecil di ujung bawah untuk mengambil sudut lebih lebar dan foto full-frame. 4. Lensa sudut lebar wide angle lens © Wide angle lens adalah jenis lensa kamera untuk menangkap area yang luas dalam satu bidang foto. Maka itu, lensa bersudut lebar sangat cocok untuk foto-foto landscape. Dengan ukuran lensa rata-rata 17-40mm, kamu bisa mendapatkan porsi pemandangan yang lebih banyak dan hasil gambar jauh lebih jelas. Semakin rendah angka focal length, semakin banyak gambar yang bisa masuk dalam foto. Jenis lensa lebar juga bagus untuk menangkap keseluruhan bangunan tanpa terpotong. Cole Classroom mengingatkan bahwa hasil foto dengan lensa lebar kadang bisa terdistorsi. Khususnya jika dalam foto tersebut ada gambar wajah. Jenis lensa kamera ini juga tidak begitu bagus untuk memotret dengan efek bokeh atau latar belakang buram. Meski begitu, kamu tetap bisa mengakalinya saat proses pengeditan foto nanti. 5. Lensa tele telephoto lens © Lensa tele digunakan untuk memotret objek atau pemandangan dari jarak yang sangat jauh. Jenis lensa ini juga punya banyak titik fokus dan dapat melakukan zoom dengan sangat detail. Dengan lensa tele, kamu bisa mengisolasi dan memfokuskan objek yang jauh. Oleh karena itu, lensa tele sangat bagus untuk memotret pemandangan outdoor, seperti bentang alam, pertandingan olahraga, satwa-satwa liar, hingga foto-foto planet dan bintang. Akan tetapi, lensa tele biasanya berukuran besar dan berat untuk dibawa-bawa. Kamu memerlukan tripod untuk menopang kamera ini. 6. Lensa makro © Nicole Young Kalau kamu ingin mengabadikan detail terkecil dari objek, gunakanlah lensa makro. Jenis lensa kamera ini sangat bagus untuk memotret close up yang sangat ekstrem. Kamu bisa zoom objek hingga lima kali ukuran sebenarnya. Tidak perlu khawatir hasilnya akan blur atau pecah. Lensa makro mampu menghasilkan gambar yang tajam, akurat, dan berkualitas tinggi pada jarak yang sangat dekat. Jenis lensa makro sangat bagus untuk fotografi alam, karena kamu akan bisa mengabadikan hampir sebagian besar detail dalam satu gambar. Lensa makro mampu menampilkan detail bulu-bulu halus pada serangga, kepingan salju snowflake, tetesan air pada tanaman, atau detail kilau pada cincin berlian. 7. Lensa fisheye ultra wide angle lens © Lensa fisheye adalah lensa sudut ultra lebar yang dapat menangkap gambar dengan radius 180 derajat penuh di sekitar bidang pandang. Objek-objek dalam foto terlihat terdistorsi, cembung seperti berada dalam gelembung. Objek di sekitarnya tampak kecil dan melengkung, sementara fokus dari objek fotomu akan tampak jauh lebih besar dari biasanya. Lensa fisheye paling sering digunakan dalam fotografi kreatif, abstrak, dan fotografi komersial. Untuk memotret aktivitas olahraga dan pemandangan, lensa ini juga sangat berguna. Lensa fisheye juga cenderung menawarkan aperture maksimum yang lebih baik. Artinya, kamu bisa memotret dalam cahaya rendah dengan lebih mudah. 8. Lensa tilt-shift © picture correct Lensa tilt-shift adalah jenis lensa yang bisa kamu gunakan untuk memanipulasi gambar. Lensa kamera ini umumnya bersudut lebar, mulai dari 17mm hingga 35mm. Dengan lensa ini, kamu dapat membuat objek tampak lebih kecil dari ukuran atau dimensi aslinya. Kamu juga bisa memanipulasi bidang fokus dan angle gambarnya. Misalkan menjadi miring, naik, dan turun. Semua ini bisa kamu atur lewat posisi optik agar sesuai dengan sensor kamera. Lensa tilt-shift mampu menghadirkan fokus tajam dengan saturasi dan kontras yang sangat baik. Maka, jenis lensa kamera tilt-shift lebih cocok digunakan untuk memotret arsitektur dan fotografi seni rupa. 9. Lensa infrared © Digital Camera World Jenis lensa infrared bermain dengan menangkap cahaya, bukan perspektif gambar. Jenis lensa kamera ini akan menyaring semua gelombang cahaya, kecuali gelombang infrared yang tidak bisa ditangkap oleh mata manusia. Hasilnya adalah gambar dengan efek visual yang unik, berkontras tinggi, dan surealis. Pohon dan tanaman akan tampak putih atau hampir putih. Pakaian hitam bisa tampak abu-abu atau putih. Langit biru juga tampak jauh lebih dramatis. Jika memotret manusia, hasilnya juga unik. Kulit akan tampak memiliki tekstur yang sangat halus dan putih jernih seperti susu. Mata bisa tampak seperti hantu, dengan warna iris lingkaran hitam mata jadi sangat gelap dan bagian putih mata menjadi keabu-abuan. 10. Lensa zoom © Menurut PhotoGuard, lensa zoom adalah salah satu jenis lensa kamera yang paling umum, serbaguna, dan kamu perlukan jika ingin membangun portofolio fotografi yang bagus. Bahkan jika kamu seorang fotografer pemula. Dengan lensa zoom, kamu bisa memotret apa pun, mulai dari lautan manusia di arena konser hingga satwa liar di hutan atau alam terbuka. Lensa zoom yang paling populer adalah lensa 70-200 mm. Jenis lensa kamera ini paling sering digunakan oleh fotografer pernikahan. Ada juga ukuran lensa yang lebih kecil daripada itu, yaitu di rentang 18-270mm. Lensa zoom juga cocok untuk travel photographer mengabadikan panorama secara close up dan dari jarak jauh. Itulah 10 jenis lensa kamera yang perlu kamu tahu jika ingin mulai menggeluti dunia fotografi. Jadi, dari jenis-jenis lensa kamera di atas, mana yang kamu paling butuhkan untuk mulai menyusun portofolio? Nah, kalau kamu membutuhkan tips-tips lain seputar fotografi atau informasi karier menjadi fotografer, kamu bisa cari tahu lebih banyak di Glints Blog. Glints sudah menyiapkan ragam artikel terkait dunia forografi yang bantu kamu dapat ilmu-ilmu baru. Yuk, temukan dan baca selengkapnya dengan klik link ini! 11 Types of Lenses Explained! Different types of camera lenses and when to use them Photography 101 Understanding Camera Lenses Basics

cara memotret landscape dengan lensa fix