Iamenguasai 2.253 hektare lahan di kabupaten itu, dan berambisi membangun smelter—pabrik peleburan bijih tambang—terbesar di Indonesia. Indonesia sendiri merupakan negara pengekspor nikel terbesar di dunia yang menguasai 20 persen lebih dari total ekspor nikel dunia. Indonesia juga salah satu pemilik cadangan bijih nikel terbesar di dunia.
Gelombangkedua penambangan batu safir di negara ini terjadi pada tahun 2016, ketika deposit batu safir yang lebih besar ditemukan di daerah keanekaragaman hayati yang dikenal sebagai Koridor Ankeniheny-Zahamena. Lebih dari 100 batu permata dengan berat lebih dari 50 karat ditemukan dalam waktu enam bulan dari gelombang kedua tersebut.
VIVA– Dengan cadangan panas bumi terbesar di dunia, pemanfaatan panas bumi di Indonesia perlu dioptimalkan di tengah transisi energi.Untuk itu, Badan usaha milik negara diharapkan jadi motor penggerak utama pengembangan panas bumi di Indonesia. Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian
Caterpillar797 F adalah sebuah Dumtruck terbesar di dunia yang mampu mengangkut benda tambang seberat 400 Ton sekali angkut, luar biasa sekali kemampuan truck yang satu ini, lihat saja perbadingan dengan manusia disisinya. Sobat Area51 itulah sebagian dari beberapa alat-alat yang diciptakan manusia untuk membantu pekerjaannya. Luar biasa bukan.
Dikutipdari Koran SINDO, Senin (28/12/2020), berikut 10 perusahaan swasta terbesar di dunia berdasarkan pendapatan pada 2020: 1. Vitol. Vitol adalah perusahaan perdagangan energi dan komoditas Belanda yang didirikan di Rotterdam pada 1966 oleh Henk Vietor dan Jacques Detoger. Pusat kantor berada di Jenewa, Swiss dan pendapatan Vitol
cara membuat struktur organisasi kelas yang kreatif dari karton. Industri tambang merupakan salah satu jenis industri yang memegang peranan penting dalam keberlangsungan hidup umat manusia. Sektor ini bahkan menjadi salah satu sektor yang paling cepat pertumbuhannya dalam dunia perekonomian dengan industri pertambangan, berikut adalah sejumlah perusahaan tambang terbesar di dunia yang menguasai pasar tambang BHP GroupBHP Group merupakan perusahaan tambang multinasional yang didirikan pada tahun 1851. Berdasarkan data Google Finance, perusahaan yang berpusat di Melbourne, Australia ini merupakan perusahaan tambang besar dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai 132,4 miliar dolar Group memproduksi berbagai jenis mineral dan logam seperti batu bara, minyak bumi, intan, nikel, uranium, bijih besi, tembaga, dan gas alam. Saat ini perusahaan ini telah beroperasi di sejumlah negara seperti Amerika Selatan, Korea Selatan, Jepang, China, India, dan Amerika Rio TintoRio Tinto merupakan perusahaan tambang dengan kapitalisasi terbesar nomor dua berdasarkan data Google Finance, yakni dengan nilai 98,2 miliar dolar. Perusahaan yang berpusat di London, Inggris dan Melbourne, Australia ini telah beroperasi di 35 negara di seluruh Tinto sendiri memiliki usaha yang beroperasi pada penambangan serta produksi berbagai jenis tambang mineral, seperti bijih besi, alumunium, berlian, emas, tembaga, dan borat. Pada tahun 2004 saja tercatat perusahaan ini sudah mempekerjakan Vale merupakan perusahaan multitambang asal Brasil yang telah berdiri sejak 1942. Berdasarkan data Google Finance, Vale tercatat sebagai perusahaan tambang dengan kapitalisasi terbesar nomor tiga di dunia, yakni mencapai 60,4 miliar dolar yang juga beroperasi di 30 negara ini adalah pemimpin global dalam produksi bijih besi. Selain itu, Vale juga merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia. Sejumlah produk lain yang dihasilkan oleh Vale adalah mangan, tembaga bauksit, kalium, dan Freeport McMoranFreeport McMoran adalah perusahaan pertambangan asal Amerika Serikat yang berkantor pusat di Phoenix, Arizona. Perusahaan ini termasuk dalam perusahaan tambang raksasa dengan kapitalisasi pasar senilai 55,10 miliar dolar McMoran merupakan perusahaan tambang yang menjadi produsen emas terbesar di dunia. Perusahaan ini memiliki banyak anak perusahaan yang salah satunya adalah PT Freeport Indonesia, di kawasan mineral Grasberg, Papua yang merupakan salah satu deposit tembaga dan emas terbesar di Southern Copper CorporationSouthern Copper Corporation atau SCCO adalah perusahaan pertambangan yang berlokasi di Peru dan Meksiko, serta di pegunungan Andes di tenggara Lima. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1952 tersebut melakukan kegiatan operasional di bidang peleburan tembaga dan produksi molybdenum, perak, dan yang 88,9% sahamnya dimiliki oleh konglomerat pertambangan Meksiko Grupo México. Ini merupakan perusahaan yang menempati peringkat terbesar di dunia dalam produksi molibdenum, perak, dan Barrick Gold CorporationBarrick Gold Corporation merupakan salah satu perusahaan tambang terbesar di dunia. Perusahaan ini adalah produsen emas dan tembaga yang mengoperasikan tambang dan proyek di 18 negara di Amerika Utara dan Selatan, Afrika, Papua Nugini, dan Arab telah menjadi perusahaan pertambangan emas terbesar di dunia sampai Newmont Corporation mengakuisisi Goldcorp pada 2019. Pada tahun 2020, Barrick Gold Corporation menghasilkan antara 4,6 sampai 5 juta ons emas dan sekitar 440 hingga 500 juta pon Goldcorp Inc. merupakan perusahaan produsen emas yang berkantor pusat di Vancouver, British Columbia, Kanada. Perusahaan ini menjalankan usaha di bidang penambangan emas dan kegiatan lain yang terkait dengannya, termasuk eksplorasi, ekstraksi, pemrosesan, dan Inc. mempekerjakan sekitar orang di seluruh dunia yang terlibat dalam kegiatan operasi perusahaan, termasuk empat tambang di Kanada, dua tambang di Meksiko, dan empat di Amerika Tengah dan Newmont Mining CorporationNewmont Mining Corporation merupakan perusahaan tambang yang berpusat di Denver, Colorado, Amerika Serikat. Newmont Mining Corporation adalah salah satu perusahaan tambang terbesar di dunia sekaligus produsen emas kedua terbesar ini memiliki tambang-tambang aktif di beberapa negara, seperti Kanada, Bolivia, Australia, Indonesia, Selandia Baru, Turki, Peru dan Uzbekistan. Selain itu, Newmont Mining Corporation juga memiliki banyak anak perusahaan, termasuk Battle Mountain Gold, Normandy Mining, dan Franco-Nevada Corp. Selain emas, Newmont Mining Corporation juga menambang logam lain, seperti tembaga, perak, dan Fortescue Metals GroupFortescue Metals Group atau yang sering disebut FMG merupakan perusahaan bijih besi Australia. Pada 2017, Fortescue menjadi produsen bijih besi terbesar keempat di dunia dengan kepemilikan lebih dari km2 areal tambang di wilayah Pilbara di Australia Metals Group memiliki dua area operasi tambang utama yang terletak di wilayah Pilbara di Australia Barat, Hub Chichester dan Hub Norilsk NickelNorilsk Nickel atau Nornickel merupakan perusahaan pertambangan serta peleburan nikel dan paladium Rusia. Operasi terbesar perusahaan ini terletak di daerah Norilsk–Talnakh dekat Sungai Yenisei di utara itu, Norilsk Nickel juga mempunyai kepemilikan di Nikel, Zapolyarny, dan Monchegorsk di Semenanjung Kola, di Harjavalta di Finlandia barat, dan di Afrika yang berkantor pusat di Moskow, Rusia ini merupakan produsen nikel rafinasi terbesar di dunia dan produsen tembaga terbesar ke-11 dunia.
Kolase/Intisari Ilustrasi - Tambang Freeport - Freeport adalah salah satu perusahaan pertambangan terkemuka di dunia yang beraktivitas di Papua, Indonesia. Freeport memiliki tambang emas dan tembaga yang sangat kaya di Pegunungan Grasberg, yang merupakan salah satu sumber daya mineral terbesar di dunia. Namun, bagaimana latar belakang Freeport di Indonesia? Bagaimana perusahaan asal Amerika ini menemukan dan mengelola tambang tembaga terbesar di dunia? Latar belakang Freeport di Indonesia bermula dari penemuan sumber daya alam berupa tambang emas dan tembaga oleh orang asing. Tambang emas dan tembaga Papua ditemukan melalui penjelajah orang asing di Papua, yaitu Jean Jacques Dozy seorang kepala ahli geologi minyak dan bumi di Nedrlandsche Nieuw Guinea Petroleum Maatschappij NNGPM. Dozy kemudian menemukan bagian dari pegunungan yang dinamai Ertsberg yang mengandung bijih dalam jumlah sangat besar sehingga tidak ada batuan lain disana kecuali berupa bijih. Dua kilometer dari situ, Dozy dan kawan, kawannya menemukan Gerstberg yang digambarkan sebagai tempat penyimpanan emas terbesar di dunia. Contoh batuan yang dibawa Dozy kemudian dianalisa dan dibuat laporannya yang diterbitkan pada Jurnal Geologi Leiden pada 1939. Laporan ekspedisi Dozy dan teman temannya kemudian tertimbun karena terjadi perang dunia II. Laporan tersebut didapatkan oleh perusahaan tambang asal Amerika, yaitu Freeport Sulphur. Pada tahun 1959 terjadi pertemuan antara Forbes Wilson, direktur eksplorasi Freeport Sulphur Company dan Jan Van Gruisen, Managing Director Oost Maatchappij yang memberikan informasi mengenai laporan Dozy tersebut. Baca Juga Di Balik Peristiwa Sidang Pencemaran Nama Baik Luhut Bagaimana Sejarah Freeport Berdiri Di Papua? PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Volcano Energy menginvestasikan 1 miliar dolar AS untuk menciptakan salah satu pertambangan Bitcoin terbesar di dunia. foto twitter volcano_energy JAKARTA - Kelompok atau Grup yang disebut Volcano Energy mengumumkan pada Senin 5 Juni bahwa mereka akan menginvestasikan 1 miliar dolar AS Rp14,9 triliun untuk menciptakan salah satu pertambangan Bitcoin terbesar di dunia. Invstasi ini dilakukan dalam sebuah kemitraan publik-swasta di El ini akan dimulai dengan dana awal sebesar 250 juta dolar AS Rp3,7 triliun, yang didukung oleh "para pemimpin industri Bitcoin utama" bekerja sama dengan pengembang energi terbarukan, demikian disampaikan oleh Volcano Energy dalam sebuah "Bitcoin" pemerintah El Salvador meneruskan berita ini melalui Twitter-nya. Kantor kepresidenan tidak segera menanggapi permintaan untuk Energy mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk membangun sebuah taman pembangkit listrik dengan kapasitas 241 MW menggunakan energi matahari dan angin di munisipalitas barat laut Metapan, yang pada akhirnya akan memasok tenaga untuk pertambangan Bitcoin menggunakan komputer berkekuatan tinggi yang terhubung ke jaringan global, dan dalam prosesnya mengonsumsi jumlah listrik yang besar. Praktik yang membutuhkan energi yang intens ini telah dikritik oleh para aktivis lingkungan yang khawatir bahwa hal tersebut akan memperburuk kerugian hutan dan perubahan ini muncul dua tahun setelah Presiden El Salvador, Nayib Bukele, menyatakan niatnya untuk menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di negara Reuters menunjukkan adopsi Bitcoin di antara penduduk El Salvador masih kurang stabil, sementara Dana Moneter Internasional telah memperingatkan terkait penerimaannya karena risiko hukum, kerapuhan fiskal, dan sifat pasar yang spekulatif. BACA JUGA Bukele dan para pendukung Bitcoin-nya telah mengatakan bahwa mata uang tersebut dapat membawa lapangan kerja, inklusi keuangan, dan investasi asing ke negara tersebut, yang merupakan salah satu negara termiskin di Belahan Bumi El Salvador akan memiliki "partisipasi yang diutamakan setara dengan 23% dari pendapatan" dalam proyek ini, demikian disampaikan oleh Volcano Energy, dengan investor swasta memiliki 27%.Sisanya, sebanyak 50%, akan diinvestasikan kembali ke infrastruktur, demikian disebutkan dalam pernyataan tersebut, tanpa menjelaskan struktur kepemilikan secara sebuah startup yang mengoperasikan mata uang kripto yang terikat dengan dolar AS, berpartisipasi dalam investasi awal ini, hal tersebut dikonfirmasi dalam pernyataan terpisah tanpa menyebutkan jumlah Lopez, yang terlibat dalam proyek pembangkit energi surya senilai 200 juta dolar AS Rp2,9 triliun yang diumumkan tahun lalu, disebut sebagai CEO Volcano Energy, dan Max Keiser, seorang pengaruh Bitcoin, sebagai ketuanya.
Tambang Emas Terbesar di Dunia – Emas menjadi komoditas dengan nilai yang paling tinggi dan selalu dicari di seluruh dunia. Maka dari itu, kekayaan berupa tambang emas merupakan aset berharga yang dimiliki sebuah negara. Beberapa di antaranya pun tercatat mempunyai tambang emas terbesar di dunia. Namun, tahukah kamu. Sekitar 30% dari emas yang pernah ditambang di bumi berasal dari satu tempat, yaitu Witwatersrand, Afrika Selatan. Witwatersrand pertama kali ditemukan pada 1886 dan menyebabkan demam emas kala itu. Penemuan lengkungan emas di wilayah tersebut menjadi peristiwa penting selama terjadinya Revolusi Mineral di Afrika Selatan. Menurut penelitian, daerah yang kini mencakup kota Johannesburg hingga kota Welkom, dulunya merupakan sebuah danau besar, sehingga lanau dan kandungan emas dari emas aluvial menumpuk di daerah ini. Karena penemuan tersebut, banyak orang berbondong-bondong datang ke kawasan Witwatersrand. Dalam waktu sepuluh tahun, kota Johannesburg pun didirikan sebagai tempat tinggal para penambang dan menjadi kota terbesar di Afrika Selatan. Tambang Emas Witwatersrand mulai beroperasi sejak 1896 di bawah kelola Anglogold Ashanti dan menjadi tambang emas bawah tanah pertama di dunia. Sayangnya, usia tambang emas ini hanya mencapai 81 tahun. Pada 1977, kompleks pertambangan Witwatersrand ditutup. Kini tempat tersebut menjadi salah satu objek wisata sejarah di Afrika Selatan. Selain Witwatersrand, Tambang Mponeng di Afrika Selatan juga turut andil sebagai sumber emas terbesar di dunia yang tercatat dalam sejarah di tahun tersebut. Kemudian disusul oleh Tambang Super Pit dan Newmont Boddington di Australia, Tambang Grasberg di Indonesia, dan Tambang Emas Nevada di Amerika Serikat. Akan tetapi, meskipun kini tambang-tambang emas baru mulai banyak ditemukan. Lokasi yang menyimpan cadangan emas terbesar menjadi semakin langka. Akibatnya, sebagian besar produksi emas saat ini masih berasal dari tambang tua yang telah digunakan selama beberapa dekade. Nah, di mana saja lokasi tambang emas terbesar dunia tersebut? Berikut daftar tambang emas terbesar dunia yang masih beroperasi sampai sekarang Tambang Emas Terbesar di Dunia1. Muruntau, Uzbekistan2. Carlin, Nevada3. Olimpiada, Rusia4. Pueblo Viejo, Republik Dominika5. Grasberg, Indonesia6. Cadia East, Australia7. Kibali, Kongo8. Cortez, Nevada9. Lihir, Papua Nugini10. Loulo-Gounkoto, Mali11. South Deep, Afrika Selatan12. Norte Abierto, ChiliKesimpulan 1. Muruntau, Uzbekistan Tambang yang dikenal sebagai open pit terbesar di dunia dan mampu memproduksi 2 juta ons emas per tahunnya ini memiliki area dengan ukuran yang sangat luas, yakni sepanjang 3,3 km, lebar 2,5 km, dengan kedalaman 600 meter. Terletak di Gurun Pasir Kyzylkum, Uzbekistan. Tambang emas Muruntau dioperasikan oleh Navoi Mining and Metallurgical Combinat, salah satu perusahaan tambang emas terbesar di dunia. Para ahli geologi dan pertambangan dunia, hingga Majalah Forbes menyatakan, bahwa Muruntau berada di posisi pertama sebagai pemilik cadangan emas terbesar di dunia. Tambang emas Muruntau diperkirakan memiliki cadangan emas sebesar sampai ton emas. Produksi emas pada 2020 akhir pun mencapai 66 ton emas. 2. Carlin, Nevada Tambang Emas Carlin, Nevada, Amerika Serikat memiliki area penambangan sepanjang 56 km dengan lebar mencapai 8 km. Carlin sendiri punya keunikan dibandingkan tambang lain, karena kandungan emas yang ada di sini berupa endapan emas tak kasat mata yang pengolahannya memerlukan analisis kimia. Meski begitu, produksi emas di Carlin sangat tinggi, mencapai juta ons per tahun. Tambang emas Carlin pertama kali ditemukan oleh di utara kota Carlin, bagian utara Nevada tengah pada tahun 1961. Dengan ditemukannya tambang emas Carlin, membuahkan kemajuan dalam bidang eksplorasi logam berharga yang kemudian meningkatkan harga emas di awal tahun 1960-an. Sejak ditemukannya endapan Carlin, lebih dari 100 endapan sejenis mengandung sekitar ton 200 juta ons emas telah ditemukan di Nevada. Tambang ini pun dioperasikan oleh Newmont sejak 1965, diawali dengan penambangan terbuka yang menghasilkan Lubang Carlin, Gold Quarry, Silverstar dan Emigrant. Lalu pada 1994 dimulai penambangan bawah tanah yang tiap lubangnya diberi nama Deep Post, Carlin East, Chukar dan Leeville. Cadangan emas pada Tambang Carlin tercatat sebanyak 12,46 juta ons. Jumlah tersebut meliputi cadangan lubang terbuka dan bawah tanah, yang masing-masingnya memiliki cadangan sebesar 5,6 juta ons dan 4,87 juta ons. Pada tahun 2018, produksi tambang Carlin mencapai sekitar ons emas. 3. Olimpiada, Rusia Berlokasi di Krasnoyarsk, Siberia Timur, Rusia. Olimpiada juga merupakan salah satu tambang emas terbesar di dunia. Di bawah kelola Polyus Gold yang 77 persen sahamnya dimiliki oleh Said Karimov, pewaris dari miliarder asal Rusia, Suleiman Karimov. Dalam catatannya pada 2019, Olimpiada mampu menghasilkan emas sebanyak 1,38 juta ons. Kemudian di tahun selanjutnya, meskipun mengalami penurunan produksi menjadi sebanyak 1,20 juta ons. Namun, pada 2020 catatan tersebut menjadi yang terbesar di antara lokasi tambang lainnya. 4. Pueblo Viejo, Republik Dominika Tambang emas Pueblo Viejo merupakan tambang kerjasama joint venture antara Barrick Gold dan Newmont dan dikelola oleh Pueblo Viejo Dominicana Corporation. Akan tetapi, hak kepemilikan tambang sebanyak 60 persen dipegang oleh Barrick Gold Corporation dan 40 persen dimiliki Goldcorp Inc. Terletak di provinsi Sánchez Ramírez, Pueblo Viejo, Republik Dominika, tepatnya 100 kilometer barat laut Ibu Kota Santo Domingo. Tambang ini mulai berproduksi di tahun 2012 dengan produksi emas tahunannya sebanyak 30,6 ton. Pada 2020, Pueblo Viejo tercatat mampu memproduksi sebanyak 903 ribu ons emas. 5. Grasberg, Indonesia Selanjutnya, ada tambang emas Grasberg di Papua, Indonesia. Siapa yang tidak tahu dengan tambang emas yang terletak hanya 4 kilometer dari puncak tertinggi Pegunungan Jayawijaya. Operasi penambangannya terdiri dari tambang terbuka Grasberg dan empat tambang bawah tanah, yaitu DOZ, DMLZ, Big Gossan, dan Grasberg Block Cave GBC. Pada 2018, Garsberg paling tidak telah memproduksi emas sebanyak 2,69 juta ons atau ton per hari. PT Freeport Indonesia PFI pun tengah melakukan ekspansi besar-besaran untuk meningkatkan produksi menjadi ton per hari pada 2022. Beroperasi sejak 1972, setiap tahunnya hingga 2001, Tambang Grasberg mampu memproduksi 3 juta konsentrat di bawah pengelolaan Freeport McMoran, perusahaan asal Amerika Serikat. Konsentrat sendiri merupakan pasir olahan dari ore atau batuan tambang yang di dalamnya terkandung emas, tembaga, maupun perak. Namun, sejak 21 Desember 2018, PFI berhasil mengakuisisi 51% saham tambang Grasberg di Papua dari Freeport McMoran. 6. Cadia East, Australia Cadia East dikenal sebagai tambang emas bawah tanah terbesar di Australia. Terletak di selatan kota Orange, New South Wales, Australia dengan jarak 20 km. Sejak ditemukan pada tahun 1994, tambang ini dikelola oleh Newcrest dan menjadi tempat dengan pusat tenaga kerja terbesar di wilayah tersebut dengan usia tambang yang mencapai beberapa dekade lamanya. Sejak produksinya di tahun 90-an, tambang ini menggunakan dua sistem penambangan, yaitu Cadia East Underground Panel Cave Mine dan Ridgeway Underground Mine. Keduanya mampu memproduksi sebanyak 823 ribu ons emas per tahun. Cadangan emasnya pun diperkirakan sebesar 37,6 juta ons. 7. Kibali, Kongo Republik Demokratik Kongo memiliki tambang emas yang tidak kalah besar. Tambang ini terdiri dari tambang terbuka dan bawah tanah yang berjarak sejauh 220 km dari Kota Isro, Haut-Uélé. Diberi nama Kibali karena letaknya yang dekat dengan Sungai Kibali. Pengoperasiannya dilakukan oleh Kibali Goldmines. Kepemilikan sahamnya dipegang oleh tiga perusahaan, yaitu AngloGold Ashanti sebanyak 45 persen, Barrick Gold juga 45 persen, dan Société Minière de Kilo-Moto SOKIMO sebanyak 10 persen. Kemampuan produksi Tambang Kibali mencapai 808 ribu ons emas per tahun. Ditemukan pertama kali pada tahun 1903 oleh penambang Australia, Hannam dan O’Brien. Mereka menemukan emas di timur laut Kongo dan langsung melakukan produksi sebanyak 600 ons emas per bulannya. Tercatat pada Agustus 1906, keduanya mengirimkan pengiriman emas pertama ke Brussel. Namun, akhirnya pada tahun 1926, pemerintah Belgia mendirikan SOKIMO untuk mengoperasikan tambang tersebut. Sebagian besar penambangan di Tambang Emas Kibali terjadi mulai tahun 1950-an, dengan lebih dari 60 persen produksi berasal dari pit Gorumbwa, Agbarabo, dan Durba. Pada tahun 1960 pasca kemerdekaan Kongo, terjadi penurunan tajam dalam produksinya. Sebagian besar emas diekstraksi oleh pekerja, pengrajin, dan operasi aluvial skala kecil. Terjadinya kerusuhan sipil di tahun 1980-an dan 1990-an pun menyebabkan tidak adanya catatan produksi yang akurat selama periode tersebut. Barulah delapan tahun kemudian, pada tahun 1998, Barrick Gold dan AngloGold Ashanti melakukan usaha patungan untuk menyelesaikan beberapa program pengeboran. Namun, kegiatan tersebut ditarik kembali karena adanya perang saudara. 8. Cortez, Nevada Selain Carlin, tambang emas terbesar di dunia lainnya yang juga berlokasi di Nevada, Amerika adalah Tambang Emas Cortez. Aktif sejak tahun 1862, menjadikannya salah satu tambang tertua di dunia yang masih beroperasi hingga saat ini. Berawal dengan produksi tambang berupa perak. Mulai tahun 1940-an, Cortez mulai memproduksi emas sebagai hasil tambang utama, hingga pada tahun 2020 berhasil menghasilkan sebanyak 772 ribu ons emas. Tambang emas Cortez memiliki tiga sistem pengoperasian, yaitu Pipeline dan South Pipeline yang merupakan tambang terbuka, serta Cortez Hills yang masih dalam tahap konstruksi untuk penambangan bawah tanah. Dikelola oleh Barrick Gold, bekerja sama dengan Bureau of Land Management dan Nevada Wildlife Cortez. Lereng Cortez Hill akan mulai di rehabilitasi, setelah sejak awal beroperasi lahan hijaunya habis ditebang untuk penambangan. Selain itu, Barrick pun berencana membuka jalan baru menuju Cortez melalui Cortez Canyon. 9. Lihir, Papua Nugini Negara tetangga kita juga punya tambang emas terbesar di dunia yang terletak di Lihir sejak 1997. Lihir berlokasi sejauh 900 km dari timur laut Ibu Kota Port Moresby di Provinsi Irlandia Baru dan terletak di kawah gunung berapi. Hasil produksinya pun cukup tinggi, yakni dapat mencapai 772 ribu ons per tahun. Tambang Lihir memiliki cadangan emas sebanyak 24 juta ons terhitung pada Desember 2018, dan telah memproduksi sebanyak ons emas pada 2019. Sebagian besar emas yang diproduksi dari tambang ini diolah melalui oksidasi tekanan dan pencucian konvensional. Aktif sejak 1997, tambang ini dimiliki dan dioperasikan oleh Lihir Gold Limited LGL, yang digabungkan dengan Newcrest pada Agustus 2010. 10. Loulo-Gounkoto, Mali Kompleks tambang emas Loulo-Gounkoto terletak di Mali bagian barat, berbatasan dengan Senegal dan berdekatan dengan Sungai Faleme. Uniknya, tambang ini memiliki dua izin pertambangan yang berbeda. Societe des Mines de Loulo SA mengantongi izin sebagai pengelola tambang emas Loulo, dan Societe des Mines de Gounkoto mengelola tambang emas Gounkoto. Baik Loulo dan Gounkoto, 80 persen sahamnya dimiliki oleh Barrick Gold dan 20 persen dipegang pemerintah negara Mali. Pada 2020, produksinya mencapai 544 ribu ons emas. Di Mali, emas telah menjadi komoditi yang menggerakkan perekonomian masyarakatnya selama ratusan tahun. Dahulu kala, para pedagang di pantai Afrika Utara akan membayar mahal emas dan hasil bumi Mali yang kemudian diekspor ke Eropa dan ke Asia Barat atau Timur Tengah. Jadi, tambang emas Loulo-Gounkoto pun termasuk tambang emas tertua di dunia yang masih beroperasi. 11. South Deep, Afrika Selatan South Deep merupakan tambang emas yang juga terletak di Witwatersrand, Afrika Selatan. Namun, wilayahnya berada diluar lengkungan emas kota Johannesburg dan Welkom. Tepatnya berada di 45 km barat daya Johannesburg. South Deep termasuk tambang tertua dan terdalam di dunia, dengan kedalaman tambang hingga km di bawah permukaan. Mulai beroperasi sejak 1961, dulu tambang ini dikenal dengan nama Western Areas Gold Mine hingga tahun 2000. Gold Fields menjadi pemilik dan operator tambang emas South Deep sampai tahun 2006. Tambang emas ini pun terbagi menjadi dua sistem operasi yang dikenal sebagai Kompleks Poros Selatan dan Kompleks Poros Kembar. Cadangan mineral yang dikelola di South Deep per Desember 2018 mencapai 32,8 juta ons. Dengan banyaknya emas yang terkandung, umur tambang South Deep diharapkan diperpanjang hingga 2092 mendatang. 12. Norte Abierto, Chili Wilayah Amerika Selatan juga memiliki tambang emas besar, tepatnya di kawasan Atacama, Chili. Barrick Gold dan Newmont Goldcorp merupakan perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan tambang di kawasan ini. Tambang emas Norte Abierto hingga kini belum beroperasi dan sedang mengembangkan lahan tambang terbuka. Tambang tersebut diperkirakan mengandung 23,2 juta ons cadangan emas dan terbukti per Desember 2018. Dua endapan bernama Cerro Casale dan Caspiche yang terletak pada jarak 12 km dari satu sama lain, di dalam Sabuk Emas Maricunga di Chili Utara, akan ditambang sebagai bagian dari proyek tersebut. Kesimpulan Itulah beberapa tambang emas terbesar di dunia. Beberapa di antaranya merupakan tambang tua berusia ratusan tahun yang masih beroperasi hingga saat ini. Meskipun hasil produksinya tidak prima seperti dulu. Kini mulai banyak ditemukan tambang emas besar baru lainnya. Salah satu yang tengah digarap adalah Tambang Norte Abierto di Chili. Bahkan, di Kongo pun sempat gempar dengan adanya penemuan gunung emas di Desa Luhihi pada Februari 2021. Melansir laman BBC, Gunung Emas Luhihi mengandung sekitar 60-90 persen emas di dalamnya. Tingginya kandungan emas di sana, membuat emas sangat mudah didapat hanya dengan mencelupkan tanah dari gunung tersebut ke dalam air. Di Indonesia sendiri, yang menjadi tambang tertua dan terbesar di dunia, yaitu Tambang Emas Grasberg, Papua. Tak hanya di Kongo, Indonesia juga menemukan tambang emas baru di daerah Dompu, Nusa Tenggara Barat dan sedang digarap oleh PT Aneka Tambang Tbk sejak 2021. Menarik sekali ya, Grameds. Akankah Indonesia punya tambang emas lainnya yang masuk ke daftar tambang emas terbesar di dunia? Penulis Indah Utami BACA JUGA 10 Pulau Terbesar di Dunia yang Perlu Kamu Ketahui 10 Negara Terbesar di Dunia Berdasarkan Luas Wilayahnya 10+ Pulau Terluas di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia 10 Danau Terbesar di Dunia 10 Kota Terindah di Dunia yang Wajib Dikunjungi ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID MP5reGYX8xID757KPYnTuyYqsx40XSBRTVsgqIy9jm1Nk9B0HS-duw==
alat tambang terbesar di dunia